Sejarah Sekolah

Berdirinya SMA Pasundan 7 Kota Bandung tidak dapat dipisahkan dari keterbatasan daya tampung SMA Pasundan 3 Bandung. Pada tahun 1981, Bapak Drs. Wahyudin Makmun (Alm) menambah ruang kelas di lantai dua untuk menampung meningkatnya minat calon siswa yang ingin bersekolah di SMA Pasundan 3 Bandung. Hingga tahun pelajaran 1987/1988, belum terdapat pembatasan daya tampung bagi SMA, baik negeri maupun swasta. Pada tahun tersebut, SMA Pasundan 3 Bandung memiliki 33 kelas, yang menurut statistik kapasitas maksimal SMA tipe A di Jawa Barat terdiri atas sebelas kelas untuk tingkat 1, sebelas kelas untuk tingkat 2, dan sebelas kelas untuk tingkat 3.

Pada Penerimaan Siswa Baru tahun pelajaran 1988/1989, animo masyarakat meningkat pesat. Jumlah pendaftar siswa baru kelas 1 mencapai 22 rombongan belajar atau sekitar 1.056 calon siswa. Untuk mengatasi lonjakan tersebut, Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah (YPDM) Pasundan mengeluarkan kebijakan penambahan jumlah sekolah sesuai dengan Panca Program YPDM Pasundan, yaitu memekarkan sekolah besar menjadi dua sekolah agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik meskipun jumlah kelas sangat besar.

Berdasarkan pertimbangan banyaknya ruang kelas yang tidak terpakai serta kebijakan YPDM Pasundan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah Pasundan, ditambah adanya peluang dari Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat untuk pendirian sekolah swasta, maka pada tahun pelajaran 1987/1988, Bapak Drs. T. Wahyudin Makmun mulai merencanakan pendirian SMA Pasundan 7 Bandung. Sekolah ini direncanakan berlokasi di pangkalan SMA Pasundan 3, Jalan Kebonjati Nomor 31 Kota Bandung.

Pada tahun pelajaran yang sama, SMA Pasundan 3 Bandung telah memiliki jumlah kelas melebihi kapasitas maksimal (lebih dari 33 kelas). Melihat kondisi tersebut, Kepala Sekolah SMA Pasundan 3 Bandung beserta staf mengajukan permohonan pendirian SMA Pasundan 7 Bandung yang lokasinya tetap berada di Jalan Kebonjati Nomor 31 Bandung. Pengajuan ini sejalan dengan Panca Program YPDM Pasundan, yang salah satunya berorientasi pada penambahan dan pengembangan jumlah sekolah melalui pemekaran sekolah yang sudah sangat besar. Dengan dasar tersebutlah pendirian SMA Pasundan 7 Bandung mulai diupayakan.

Usaha pendirian sekolah secara terencana dan bertahap terus dilakukan. Pada tahun pelajaran 1988/1989, akhirnya SMA Pasundan 7 Bandung resmi lahir sebagai pemekaran dari SMA Pasundan 3 Bandung. Pada tahap awal, pengelolaan SMA Pasundan 7 Bandung masih dirangkap oleh tenaga pendidik dan kependidikan dari SMA Pasundan 3 Bandung, baik dari unsur yayasan, pimpinan sekolah, guru-guru, maupun karyawannya. Sarana dan prasarana yang digunakan pun seluruhnya masih memanfaatkan fasilitas yang dimiliki SMA Pasundan 3 Bandung.

Pada awal tahun pelajaran 1989/1990, pengurus YPDM Pasundan menetapkan pejabat Kepala SMA Pasundan 7 Bandung. Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 16 September 1989, sekaligus serah terima jabatan dari pejabat sebelumnya, Drs. H. M. O. Kardana, kepada pejabat baru, S. Gunawan, B.A.

Maksud

Maksud didirikannya SMA Pasundan 7 Bandung, yang merupakan pemekaran dari SMA Pasundan 3 Bandung, adalah untuk mengatasi keterbatasan daya tampung SMA Pasundan 3 yang pada saat itu telah melampaui kapasitas maksimal, yaitu lebih dari 33 kelas. Pendirian SMA Pasundan 7 Bandung dimaksudkan untuk menyediakan layanan pendidikan guna menampung peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan dari jenjang SMP ke SMA di lingkungan Pasundan.

Tujuan

Tujuan didirikannya SMA Pasundan 7 Bandung adalah untuk berperan serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan yang mampu mewujudkan peserta didik yang beriman, bertakwa, cerdas, terampil, dan bertanggung jawab. Dalam menghadapi tantangan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan bangsa Indonesia dapat menjadi manusia yang utuh, berkarakter, serta mampu meraih kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Para Kepala Sekolah

Berikut adalah para tokoh-tokoh pendahulu SMA PASUNDAN 7 BANDUNG sejak mulai berdirinya sampai hari ini menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA PASUNDAN 7 BANDUNG.